Mobil murah alias LCGC (low cost green car) masih menjadi salah satu model mobil yang banyak digunakan di Indonesia.
Ini terlihat dari penjualannya yang menyumbang 16,1 persen dari total penjualan mobil selama semester pertama 2022.
Mobil LCGC harus mengkonsumsi BBM minimal 20 km/liter.
Maka perlu ada perhatian khusus pada penggunaan pelumas atau oli mesin supaya performa mesin optimal.
Menurut Technical Specialist PT Pertamina Lubricants Brahma Putra Mahayana, mobil LCGC harus menggunakan pelumas atau oli mesin khusus.
Pasalnya, mesin yang kecil dan ringkas pada mobil LCGC membuat celah antarkomponen di dalam mesin cenderung sempit atau rapat.
“Oli untuk mobil LCGC itu memiliki kandungan zat aditif yang membuat molekul oli dapat mereduksi friksi dari komponen yang bergerak relatif satu sama lain.
Tujuannya agar tetap lancar meskipun dengan celah yang sempit,” kata Brahma dalam siaran pers yang diterima Tempo hari ini, Rabu, 10 Agustus 2022.
Menurut Brahma mobil LCGC seperti Toyota Calya, Daihatsu Sigra, dan Honda Brio diharuskan menggunakan spesifikasi oli mesin yang encer, seperti standar SAE 0W-20 atau 0W-30 dengan identitas “Eco.” Angka viskositas oli mesin atau pelumas juga harusrendah agar oli semakin encer.
Ini dibutuhkan untuk proses pelumasan sampai ke bagian yang mengalami friksi di celah sempit.
Embel-embel “Eco” pada oli mobil LCGC menandakan oli tersebut mengejar fungsi efisiensi bahan bakar.
Pertamina Lubricants sendiri saat ini memiliki produk oli mesin yang dikhususkan untuk mobil murah LCGC, yakni Fastron Eco Green.
Oli ini memiliki dua varian, yakni 0W-20 API SN ILSAC GF 5 dan 5W-30 API SN ILSAC GF 5.
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.